![]() |
Ket Poto : Lurah Sei Binti Kecamatan Sagulung Kota Batam, Dr. Jamil SH, MH |
BATAM, MARITIMRAYA.COM – (MARA), Pendangkalan alur diperairan sei Binti dan Sei Lekop Kecamatan Sagulung Kota Batam sangat memprihatikan sehingga mengancam kerusakan lingkungan dan banjir.
Selain itu saat air surut perahu tradisional sebagai transportasi antar pulau dan kapal ikan tradisional tidak dapat melakukan aktipitas karena air surut tanah bewarna hitam bercampur limbah.
Hal ini dikeluhkan M. Amrizal salah satu masyarakat Kecamatan Sagulung Batam kepada awak media melihat kondisi pendangkalan alur perairan yang sudah kritis dan mengancam lingkungan.
M.Amrizal menyampaikan memasuki musim hujan ini dari limbah kayu, plastik – plastik yang hanyut naik kedarat menngenangi jalan.
” Kami menghendaki pendangkalan alur perairan ini untuk dilakukan pengerukan/ pendalam sehingga alur kembali normal dan tidak merusak lingkungan dan jika hujan terjadi banjir” Ujarnya
Ditambahkanya normalisasi alur perairan ini aturanya dilakukan oleh perusahaan industri maritim/ Galangan kapal yang beroperasi diwilayah sei Binti dan Sei lekop
” Setau kami ada delapan perusahaan industri maritim/ Galangan Kapal yang beroperasi disini ” Sebutnya.
Secara terpisah lurah Sei Binti, Dr.Jamil SH MH saat ditemui awak media pada Rabu (5/3/2025) diruang kantornya terkait pendangkalan alur perairan di Sei Binti mengatakan pihaknya konsen dengan perbaikan drainase dan pendangkalan alur perairan yang pernah menyebabkan banjir di sei Binti.
Hal ini dilaksanakan sesuai program 100 hari Bapak Walikota Batam, Dr. Amsakar Ahmad S.Sos, MS.i dan wakil walikota Batam Ibu Li Claudiah Chandra untuk penanggulangan Limbah/ sampah di darat maupun diperairan.
” Kami telah berkoordinasi dengan perusahaan galangan kapal di Sei Binti, Sei Lekop untuk berpartisipasi dan kontribusi terhadap normalisasi alur tentu untuk kelancaran usaha mereka juga” Tutupnya. **Amrullah